Senin, 03 September 2012

anatomi fisiologi


Konsep Kesehatan Gigi
1 Definisi Kesehatan Gigi
a.     Gigi adalah untuk mengunyah, atau mastikasi (Patricia A Potter : 2006)
b.     Kesehatan gigi akan sempurna apabila dengan susunan gigi yang teratur rapi, putih, bersih, dan senyum yang menawan akan membuat penampilan seseorang menjadi lebih sempurna dan percaya diri. (Rina J. Suryanegara : 2000).

2 Jenis Gigi
a.     Menurut bentuknya, gigi terbagi menjadi dua jenis yaitu Homodontal dan Heterodontal. Homodontal merupakan bentuk gigi geligi yang sama dalam satu rongga mulut. Bentuk tersebut terdapat pada makhluk hidup seperti ikan dan burung. Sedangkan gigi geligi manusia termasuk jenis  Heterodontal. Karena memiliki gigi geligi dengan berbagai bentuk dan fungsi. (Donna Pratiwi : 2009)

b.     Menurut jenisnya gigi manusia dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
·        Gigi Insisif disebut juga gigi seri. Berfungsi memotong / mengiris makanan. Gigi seri terletak dibagian depan, berjumlah empat buah ditulang rahang atas, dan empat buah di tulang rahang bawah.
·        Gigi Kanimus disebut juga gigi taring. Permukaan gigi berujung tajam dan berfungsi merobek makanan. Terletak di samping gigi seri. Dua buah gigi taring di tulang rahang atas dan dua buah di tulang rahang bawah masing-masing satu buah di kanan dan di kiri
·        Gigi Premolar disebut juga gigi geraham kecil, berfungsi merobek dan membantu menggiling dan menghaluskan makanan. Gigi ini terletak di gigi taring. Empat buah geraham kecil di tulang rahang atas dan empat buah geraham kecil di tulang rahang bawah.
·        Gigi Molar disebut juga gigi geraham besar. Permukaan gigi lebar dengan tonjolan dan ceruk yang berfungsi untuk mengunyah dan menggiling makanan. Terletak di belakang gigi geraham kecil. Enam buah geraham besar di tulang rahang atas dan bawah masing-masing 3 buah dikanan dan dikiri. (Agus Susanto : 2007)

Gigi seri dan gigi taring memiliki empat permukaan, sementara gigi geraham besar dan kecil memiliki lima permukaan. Masing-masing permukaan gigi berbeda, maka berbeda pula bentuk anatomisnya. Sehingga hal ini menjadi ciri khas masing-masing gigi. (Donna Pratiwi : 2009)

3 Stuktur Gigi
Gigi terdiri dari dua bagian besar, yaitu mahkota dan akar. Mahkota gigi adalah bagian gigi yang berada di atas area perlekatan gusi, sementara secara anatomis atau sesungguhnya batas mahkota gigi masih diteruskan berada dibawah area perlekatan gusi. Mahkota gigi diselubungi lapisan email, sementara bagian akar diselubungi lapisan sementum. (Donna Pratiwi : 2009)
 
4 Lapisan yang Menyusun Gigi.
a.     Email berasal dari jaringan ectoderm yang membuat email sebagai lapisan terluar pada mahkota gigi. Kandungannya sarat dengan garam kalsium. Email merupakan jaringan paling keras dan kuat dengan kandungan an organic 96%. Karena itu, email merupakan pelindung gigi dari sensitivitas panas atau dingin dan nyeri saat mengunyah. Email tidak memiliki kemampuan regenerasi untuk mengganti bagian-bagian yang rusak. Sehingga bila terjadi kerusakan perlu dirawat dengan cara penambalan.

b.     Dentin berasal dari jaringan mesoderm, yaitu susunan dan asal yang sama dengan jaringan tulang. Dentin mempunyai kemampuan untuk regenerasi. Dentin terletak dibawah email dan mahkota gigi, dan dibawah sementum pada akar gigi. Didalam dentin terdapat pembuluh yang halus (tubula dentin) yang mengandung serabut dan kelanjutan dari sel odontoblast yang berfungsi menyalurkan rangsangan dari dentin ke sel-sel saraf, seperti rangsangan termis (panas / dingin), rangsangan khemis (asam / manis), dan rangsangan mekanis (benda keras). Rangsangan ini mula-mula diterima email diteruskan ke dentin. Melalui tubula dentin, dengan serabut-serabutnya diteruskan ke sel-sel saraf dalam rongga pulpa.

c.      Sementum merupakan lapisan terluar pada lapisan akar gigi yang membatasi gigi dengan jaringan pendukungnya. Sementum berasal dari jaringan mesoderm. Fungsi sementum selain sebagai pelindung gigi pada akar, juga sebagai penyangga gigi terhadap jaringan pendukung disekitar gigi. Selain itu, berfungsi memberikan nutrisi utama gigi yaitu fosfor pada gigi yang sudah tua dengan kondisi rongga pulpa ketika sudah menyempit.

d.     Pulpa adalah struktur gigi terdalam (di bawah dentin) berupa rongga yang berisi jaringan pulpa. Jaringan pulpa sarat dengan sel saraf yang sensitive terhadap rangsangan mekanis-termis-kimia, jaringan limfa (cairan getah bening), jaringan ikat dan pembuluh darah arteri dan vena.
Pulpa terdiri dari :
·        Tanduk pulpa (pulp horn).
·        Ruang pulpa (pulp chamber) yang berada di bagian tengah mahkota gigi.
·        Saluran pulpa (pulp canal) yang berada dibagian akarnya.
·        Foramen apical merupakan tempat masuknya jaringan pulpa kerongga pulpa berupa lubang di daerah ujung akar / apeks gigi.
·        Supplementary canal, yaitu percabangan saluran pulpa berjumlah dua atau lebih yang berada dekat apical (ujung akar)
·        Orifice yaitu pintu masuk yang menghubungkan ruang pulpa dengan salurannya. Umumnya, garis luar pulpa mengikuti garis luar bentuk gigi. Pulpa berasal dari jaringan masenkim dan berfungsi sebagai pemberi nutrisi gigi yang mengandung sel-sel saraf. Sistem sensorisnya berfungsi mengontrol peredaran darah dan sensasi nyeri. (Donna Pratiwi : 2009) 


5 Jaringan Pendukung Gigi
a.     Gingiva dikenal dengan istilah gusi (isit). Jaringan gingiva berjalan melapisi tonjolan alveolar dan berakhir pada leher gigi. Gingiva yang  menggelilingi leher gigi direkatkan oleh cincin yang disebut junctional epithelium. Gingiva yang sehat biasanya berwarna merah muda, tergantung etnis individu. Makin gelap kulit seseorang, makin gelap pula warna merah gingivanya. Konsistensinya padat dan melekat pada tulang alveolar dibawahnya.

b.     Tulang Alveolar merupakan penyangga gigi yang utama. Ketebalan dan ketinggian tulang alveolar bervariasi tergantung dari ada tidaknya gigi yang disangga. (Donna Pratiwi : 2009)

c.      Ligamentum Periodontal atau membrane menempati sela antara sementum dan kantong tulang alveolar. Struktur ini merupakan jaringan ikat fibrosa yang tampak selular dan vascular. Peran utamanya adalah mendukung dan merupakan bantalan gigi pada rongga tulang tetapi ia juga memberi mekanisme rangsangan (proprioseptif) yang efisien, dan mempunyai fungsi nutritive dan homeostatis. (Abraham M Rudolph : 2007)

6 Susunan Gigi
Perkembangan gigi terbagi menjadi tiga tahap yaitu :
a.     Gigi susu
Gigi susu adalah gigi yang tumbuh dalam rongga mulut sejak lahir sampai masa anak-anak (usia prasekolah). Jumlah gigi susu 20 buah dan tumbuh lengkap pada usia 2,5 – 3 tahun.
b.     Gigi campuran
Gigi campuran adalah tumbuhnya gigi susu bersama-sama dengan tumbuhnya gigi tetap. Tumbuhnya gigi tetap dimulai pada akhir masa anak-anak (usia sekolah dasar).
c.      Gigi tetap
Gigi tetap adalah gigi yang tumbuh mengantikan gigi susu. Pertumbuhan gigi tetap bervariasi, yaitu saat seseorang menjelang remaja sampai dewasa. Jumlah gigi tetap 32 buah. Apabila gigi tetap seseorang tanggal tidak akan digantikan oleh gigi lainnya dan yang bersangkutan akan ompong. Gigi tetap yang terakhir tumbuh adalah gigi bungsu, yang terletak di bagian belakang rongga mulut. Masa pertumbuhan gigi bungsu untuk setiap orang bervariasi, yaitu antara 17-25 tahun. (Rina J. Suryanegara : 2000).

7 Proses Pertumbuhan Gigi
Saat anak berusia sekitar 6-7 tahun, gigi susunya tanggal secara bertahap dan digantikan oleh gigi tetap. Gigi tetap jika tanggal tidak akan digantikan oleh gigi baru seperti halnya pada gigi susu. Pada umumnya gigi tetap yang muncul pertama kali yaitu gigi seri pada rahang bawah. Selanjutnya, terjadi pergantian gigi seri pada rahang atas dan bawah secara bertahap atau dapat juga terjadi penggantian dua gigi seri sekaligus.

Pada usia 10-12 tahun terjadi penggantian gigi taring dan gigi geraham kecil secara bergantian. Geraham besar ke 1 tumbuh pada usia kurang lebih 6 tahun. Geraham besar ke 2 tumbuh pada usia 10 tahun ke atas. Gigi tetap yang paling akhir tumbuh yaitu gigi geraham besar ke 3 yang tumbuh pada usia lebih dari 19 tahun. Jumlah gigi tetap seluruhnya sebanyak 32 buah. (Agus Susanto : 2007)

8       Masalah Gigi
a.     Gigi Tidak Teratur
Gigi yang tidak teratur, misalnya letaknya yang berjejal-jejal atau terlalu jarang menyebabkan penampilan kita kurang menarik. Bahkan bisa menyebabkan perasaan rendah diri. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
·        Kebiasaan buruk misal menghisap ibu jari saat bayi dan kebiasaan bernafas dengan mulut yang terbuka.
·        pertumbuhan gigi permanen sebelum gigi susu tanggal
·        faktor keturunan, misal gigi yang berukuran lebih kecil maupun yang lebih besar dari ukuran normal umumnya diturunkan dari orang tua. (Agus Susanto : 2007)

b.     Gigi Berwarna
Masalah gigi berwarna yang paling sering muncul adalah fluorosis dan tetrasiklin.

Penyebab fluorosis :
Dental flourosis muncul saat tumbuh kembang gigi antara usia 6 bulan sampai 5 tahun. Terjadi flourosis karena karena intake flour yang berlebihan. Pada konsentrasi yang tinggi fluorapatit dapat menyebabkan gigi menjadi kekuningan, timbul bintik-bintik putih dan bercak-bercak pada email. Hal ini akan menyebabkan gigi terlihat buruk akibat bercaak-bercak yang tidak merata.

Gejala fluorosis :
Gejalanya sangat mudah terlihat, awalnya akan tampak bintik atau bercak putih atau lubang kecil seperti pori-pori pada email. Kemusian warnanya berubah menjadi kecoklatan. Fluorosis biasanya timbul pada daerah yang menambahkan fluor pada air minumnya lebih dari satu PPM (Part Per Million) dan pada anak yang kekurangan kalsium. Gejala flourosis biasanya mengenai gigi tetap, tetapi terkadang terjadi pada gigi susu. (Donna Pratiwi : 2009)

c.      Gigi Berlubang (Karies Gigi)
Gigi berlubang di sebut juga karies gigi. Karies akan mengakibatkan kerusakan truktur gigi sehingga terbentuk lubang. Tanda awal karies gigi adalah berupa munculnya spot putih seperti kapur pada permukaan gigi.

Gejala umum :
·        gigi terasa sakit, gigi menjadi sensitive setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin.
·       terlihat atau terasa adanya lubang pada gigi
·       bau mulut (halitosis)

Penyebab karies :
Menurut statistik, karies gigi adalah penyakit yang paling sering terjadi pada manusia, setelah demam flu. Karies dapat terjadi pada siapa saja, walaupun umumnya sering muncul pada usia anak atau dewasa muda. Karies inilah yang merupakan penyebab utama kehilangan gigi pada usia muda.
Penyebab karies adalah bakteri streptococuss mutans dan  lactobacilli. Bakteri spesifik inilah yang mengubah glukosa dan karbohidrat pada makanan menjadi asam melalui proses fermentasi. Asam terus diproduksi oleh bakteri dan akhirnya merusak stuktur gigi sedikit demi sedikit. Kemudian plak dan bakteri mulai bekerja 20 menit setelah makan (Donna Pratiwi : 2009)

d.      Karang Gigi
Karang gigi (kalkulus) adalah plak yang telah mengalami pengerasan, kalsifikasi atau remineralisasi.

Gejala karang gigi :
Karang gigi yang melekat dipermukaan mahkota gigi biasanya berwarna kekuningan sampai kecoklatan yang dapat terlihat mata. Karang gigi yang tidak terlihat biasanya tumbuh dibawah gusi mengakibatkan gusi infeksi dan mudah berdarah. Karang gigi biasanya dapatmenyebabkan bau mulut.

Penyebab karang gigi :
Bakteri aktif penyebab karang gigi golongan streptococcus dan an aerob. Bakteri tersebut mengubah glukosa dan karbohidrat pada makanan menjadi asam melalui proses fermentasi. Asam akan terus diproduksi oleh bakteri tersebut. Kombinasi bakteri, asam, sisa makanan, dan air liur dalam mulut membentuk suatu substansi berwarna kekuningan yang melekat pada permukaan gigi yang disebut plak. Plak dan bakteri mulai bekerja 20 menit setelah makan. Jika tidak dibersihkan, akan terbentuk lubang gigi hingga gigi tanggal. (Donna Pratiwi : 2009)

e.      Gusi Berdarah
gejala :
·        saat dan setelah meyikat gigi ada noda darah yang tertinggal pada bulu sikat gigi.
·        saat meludah, ada darah di dalam air liur.
·        gusi dapat dipisahkan dari gigi dengan menggunakan tusuk gigi.
·        warna gusi mengkilap dan bengkak, kadang-kadang berdarah saat disentuh
·        tidak selalu disertai rasa sakit.
·        terdapat akumulasi plak atau karang gigi di sekitar leher gigi.

Penyebab gusi berdarah :
Karang gigi dan plak merupakan faktor penyebab utama. Banyaknya jumlah karang gigi, plak dan sisa makanan yang melekat dileher gigi menunjukkan tingkat kebersihan mulut yang buruk. Hal ini disebabkan posisi gigi yang menyulitkan untuk dibersihkan. Dan menyikat gigi yang tidak benar akan membuat gigi kurang bersih dan bahkan melukai gusi. (Donna Pratiwi : 2009)

f.       Bau Mulut
Bau mulut (halitosis) bersumber dari daerah hidung dan mulut. Kondisi halitosis yang kronis tidak dapat dihilangkan hanya dengan tindakan pembersihan biasa seperti dengan sikat gigi dan flossing.
          Gejala bau mulut :
·        sering merasa tidak enak dalam mulut
·        orang lain berkomentar mengenai bau nafas anda
·        orang lain tidak mau berdekatan saat berbicara dengan anda
·        anda merasakan mulut kering atau kondisi air liur lebih kental daripada biasanya.

          Penyebab bau mulut berdasarkan kondisi kesehatan :
          Secara umum :
·        infeksi atau abnormalitas bentuk sinus
·        infeksi tonsil
·        kelainan darah
·        diabetes
·        menstruasi
·        makanan tertentu,
·        dll.

          Secara local :
·        lubang gigi yang besar dan dalam jumlah banyak
·        gangguan periodontal atau gusi
·        infeksi atau bengkak dalam mulut
·        alergi
·        perkembangan kuman an aerob tipe gram negative (Donna Pratiwi : 2009)

9 Perawatan Gigi
a. Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Kesehatan Gigi
1.   Makanan yang dikonsumsi
-         Kurangi makanan serba manis
Permen dan coklat merupakan contoh makanan penyebab kerusakan gigi karena bersifat manis dan lengket. Contoh lainnya, roti yang diberi selai. Kandungan gula pada makanan tersebut sangat tinggi karena bakteri akan menggubah sisa makanan yang mengandung gula menjadi asam. Akhirnya berubah menjadi kerusakan gigi. Namun hal ini dapat di cegah dengan berkumur menggunakan air putih karena dapat mengurangi sisa makanan yang lengket pada permukaan gigi. Selain itu, makan buah-buahan berair dan mengandung serat tinggi baik untuk kesehatan gigi.

-         Hindari makanan yang terlalu asam
Asam dapat merusak gigi, demikian juga dengan makanan yang serba asam. Jenis-jenis makanan yang mengandung asam dapat menyebabkan karies gigi. Namun gangguan ini dapat dicegah dengan cara menggosok gigi.

-         Hindari makanan keras, terlalu panas, dan terlalu dingin
Gigi juga dapat rusak karena makanan yang keras, terlalu panas atau terlalu dingin. Selain lapisan email, saraf juga dapat rusak karena makanan tersebut. Gigi yang rusak ditandai rasa ngilu ketika menyantap makanan yang terlalu manis, panas atau dingin.

-         Hindari makanan yang mengandung fluor tinggi
Umumnya diderita oleh anak-anak yang gigi tetapnya belum tumbuh. Anak-anak yang berfluor tinggi akan mengalami gangguan berupa gigi berwarna abu-abu kusam dan kadang-kadang terdapat bercak-bercak fluorosis.

2.   Minuman yang dikonsumsi
Minuman kopi dan teh juga kurang baik untuk kesehatan gigi. Terlalu banyak minum kopi dan teh dapat menimbulkan plak berwarna cokelat pada permukaan gigi. Minuman soft drink (minuman bersoda) dpat menyebabkan karies gigi karena mengandung banyak gula. Jika terpaksa harus minum soft drink usahakan untuk segera membersihkan sisa gula pada gigi.


3.   Rokok
Dalam rokok terdapat berbagai bahan kimia yang biasa disebut tar. Sebelum masuk kedalam saluran pernafasan, nikotin melalui rongga mulut dan sebagian diantaranya menempel di permukaan gigi. Jika tidak di bersihkan, timbunan tar pada permukaan gigi menjadi coklat kehitaman dan menimbulkan bau mulut yang tidak sedap. (Agus Susanto : 2007)

4.   Menggosok Gigi
-         Memilih sikat gigi
Dalam memilih dan menggunakan sikat gigi sebaiknya yang berkualitas. Kualitas sikat gigi yang tidak baik akan menyebabkan sakit atau goresan pada gusi dan gigi. Ini akan terasa setelah beberapa bulan berlalu ketika kita menemukan bercak darah pada sikat. 

Ciri-ciri sikat gigi yang baik :
-         Pilih bulu sikat yang halus sehingga tidak merusak email dan gusi.
-         Pilih kepala sikat yang ramping atau bersudut, sehingga mempermudah pencapaian sikat di daerah mulut bagian belakang yang sulit dijangkau

Sikat gigi sebaiknya diganti saat kondisi bulu sikat mulai mekar atau menyebar. Kondisi bulu sikat seperti ini tidak dapat menyikat gigi dengan efektif. Selain itu sikat gigi sebaiknya diganti setelah tiga bulan pemakaian. Satu hal yang perlu diperhatikan, tiap orang sebaiknya memiliki sikat gigi pribadi, jangan dipakai bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya. (Donna Pratiwi : 2009)

·        Gunakan pasta gigi sesuai dengan usia
Pasta gigi adalah pasta atau gel yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut dengan cara mengangkat plak dan sisa makanan. Termasuk menghilangkan atau mengurangi bau mulut. Pasta gigi juga dapat membantu menguatkan struktur gigi dengan kandungan fluor. (Donna Pratiwi : 2009)

Pada umumnya, pasta gigi mengandung sodium monofluorofosfat. Kandungan bahan tersebut dalam pasta gigi anak-anak dengan pasta gigi orang dewasa berbeda. Pasta gigi anak-anak biasanya mengandung  sodium monofluorofosfat yang lebih rendah dibandingkan pasta gigi orang dewasa. (Agus Susanto : 2007)

·        Berkumur
Ketika gosok gigi, kadang-kadang kita sulit membersihkan bakteri yang ada disela-sela gigi. Cara yang tepat untuk membasminya dengan berkumur menggunakan obat kumur. (Agus Susanto : 2007)
Obat kumur biasanya bersifat antiseptic yang dapat membunuh kuman sebagai timbulnya plak, radang gusi dan bau mulut. (Donna Pratiwi : 2009)

5.   Bentuk gigi
6.   Adanya bakteri atau kuman
7.   Tingkat kebersihan gigi dan mulut
8.   Adanya penyakit yang diderita
9.   Sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan. (Agus Susanto : 2007)

1 komentar: