Peran Orang Tua
1 Definisi
Pengertian keluarga akan
berbeda-beda satu dengan yang lainnya, hal ini tergantung kepada orientasi dan
cara pandang yang digunakan seseorang dalam mendefinisikan. Ada beberapa
pengertian keluarga antara lain, adalah :
a. Menurut Friedman (1998), Keluarga
adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan
bagian dari keluarga.
b. Menurut Suyekti (1994), Keluarga
adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berkelainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau
seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya
sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.
c. Menurut UU No. 10 tahun 1992 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sejahtera, Keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri
dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. (Suprajitno : 2004)
Dari beberapa pengertian
di atas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa keluarga itu terjadi jikalau
ada :
a. Ikatan atau persekutuan (perkawinan /
kesepakatan).
b. Hubungan (darah / adopsi /
kesepakatan).
c. Tinggal bersama dalam satu atap
(serumah).
d. Ada peran masing-masing anggota
keluarga.
e. Ikatan emosional (Setiadi : 2008)
2 Stuktur Keluarga
Stuktur keluarga
menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi keluarga di masyarakat.
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri
dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri
dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang
tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang
tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e. Keluarga Kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai
dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri. (Setiadi : 2008)
3 Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (1998) fungsi
keluarga dibagi menjadi 5, yaitu :
a. Fungsi Afektif
Adalah fungsi keluarga
yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota
keluarga berhubungan dengan orang lain.
b. Fungsi Sosialisasi
Adalah fungsi
mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
c. Fungsi Reproduksi
Adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan hidup.
d. Fungsi Ekonomi
Adalah keluarga berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan
kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
e. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan
Kesehatan
Adalah fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produktivitas tinggi. (Setiadi :
2008)
Menurut UU No. 10 tahun 1992 jo PP
No. 21 tahun 1994 secara umum fungsi keluarga, adalah :
a. Fungsi Keagamaan.
b. Fungsi Budaya.
c. Fungsi Cinta Kasih.
d. Fungsi Perlindungan.
e. Fungsi Reproduksi.
f. Fungsi Sosialisasi.
g. Fungsi Ekonomi.
h. Fungsi Pelestarian Lingkungan.
(Setiadi : 2008)
Menurut perubahan pola hidup agraris
menjadi industrialisasi, fungsi keluarga dikembangkan menjadi :
a. Fungsi Biologis
-
Untuk
meneruskan keturunan
-
Memelihara
dan membesarkan anak
-
Memenuhi
kebutuhan gizi keluarga
-
Memelihara
dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi Psikologis
-
Memberikan
kasih sayang dan rasa aman
-
Memberikan
perhatian diantara anggota keluarga
-
Membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga
-
Memberikan
identitas keluarga
c.
Fungsi
Sosialisasi
-
Membina
sosialisasi pada anak
-
Membentuk
norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
-
Meneruskan
nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi Ekonomi
-
Mencari
sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
-
Pengaturan
penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
-
Menabung
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang misalnya
pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya
e. Fungsi Pendidikan
-
Menyekolahkan
anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak
sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
-
Mempersipakan
anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai
orang dewasa.
-
Mendidik
anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya. (Setiadi : 2008)
4 Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan
Menurut Freeman (1981)
membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus dilakukan, yaitu :
a. Mengenal masalah kesehatan setiap
anggotanya
Perubahan
sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi
perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka apabila menyadari adanya perubahan
perlu segera dicatat kapan terjadinya, perubahan yang terjadi dan seberapa
besar perubahannya.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan yang tepat bagi keluarga.
Tugas
ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat
sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga
yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga maka
segara melakukan tindakan yang tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi
atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan seyogyanya meminta
bantuan orang lain dilingkungan sekitar keluarga.
c. Memberikan keperawatan anggotanya yang
sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya
yang terelalu muda.
Perawatan
ini dapat dilakukan di rumah apabila keluarga memiliki kemampuan melakukan
tindakan untuk pertolongan pertama atau kepelayanan kesehatan untuk memperoleh
tindakan lanjutan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
d. Mempertahankan suasana dirumah yang
menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik
antara keluarga dan lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang
ada). (Setiadi : 2008)
5
Peranan Keluarga
a. Peran adalah sesuatu yang diharapkan
secara normatif dari seorang dalam situasi sosial tertentu agar dapat memenuhi
harapan-harapan. Peran keluarga adalah tingkah laku spesifikyang diharapkan
oleh seseorang dalam konteks keluarga. Jadi peranan keluarga menggambarkan
seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan
individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari
oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. (Setiadi
: 2008)
Orang tua
merupakan orang yang lebih dituakan / orang yang dituakan. Namun di masyarakat
pengertian orang tua adalah orang yang mengasuh dan membimbing anaknya dalam
menjalani kehidupan sehari-hari yaitu ayah dan ibu. Orang tua memegang peranan
penting dan berpengaruh dalam pendidikan serta kualitas hidup anak dikemudian
hari. Orang tua merupakan bagian dari keluarga. Setiap anggota keluarga
mempunyai peran masing-masing, antara lain adalah :
a. Ayah
Ayah sebagai pemimpin
keluarga mempunyai peran sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung /
pengayom, pemberi rasa aman bagi setiap anggota masyarakat kelompok sosial
tertentu.
b. Ibu
Ibu sebagai pengurus
rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak, pelindung keluarga dan juga sebagai
pencari nafkah tambahan keluaga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok
sosial tertentu.
c. Anak
Anak berperan sebagai
pelaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental, sosial dan
spiritual. (Setiadi : 2008)
6 Dukungan Sosial Keluarga
Ø Menurut Cohen dan Syme (1996)
Dukungan sosial adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang
diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga seseorang akan tahu
bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mencintainya.
Ø Menurut Friedman (1998) Dukungan
sosial keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan
lingkungan sosial.
Ø Menurut Friedman (1998) jenis
dukungan keluarga ada empat, yaitu :
a. Dukungan Instrumental, yaitu keluarga
merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit.
b. Dukungan Informasional, yaitu
keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disseminator (penyebar
informasi).
c. Dukungan penilaian (appraisal), yaitu keluarga bertindak
sebagai sebuah umpan balik, membimbing, dan menengahi pemecahan masalah dan
sebagai sumber dan validator identitas keluarga.
d. Dukungan Emosional, yaitu keluarga
sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta
membantu penguassan terhadap emosi. (Setiadi : 2008)
Ø Menurut House (Smet : 1994) setiap
bentuk dukungan sosial keluarga mempunyai ciri-ciri antara lain :
a. Informatif, yaitu bantuan informasi
yang disediakan agar dapat digunakan oleh seseorang dalam menanggulangi
persoalan-persoalan yang dihadapi, meliputi pemberian nasehat, pengarahan,
ide-ide atau informasi lainnya yang dibutuhkan dan informasi ini dapat disampaikan
kepada orang lain yang mungkin menghadapi persoalan yang sama atau hampir sama.
b. Perhatian Emosional, setiap orang
pasti membutuhkan bantuan afeksi dari orang lain, dukungan ini berupa dukungan
simpatik dan empati, cinta, kepercayaan, dan penghargaan. Dengan demikian
seseorang yang menghadapi persoalan merasa dirinya tidak menanggung beban
sendiri tetapi masih ada orang lain yang memperhatikan, mau mendengar segala
keluhannya, bersimpati dan berempati terhadap persoalan yang dihadapinya,
bahkan mau membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.
c. Bantuan Instrumental, bantuan bentuk
ini bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitasnya
berkaitan dengan persoalan-persoalan yang dihadapinya, atau menolong secara
langsung kesulitan yang dihadapi, misalnya dengan menyediakan peralatan lengkap
dan memadai bagi penderita, menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan dan
lain-lain.
d. Bantuan Penilaian, yaitu suatu bentuk
penghargaan yang diberikan seseorang kepada pihak lain berdasarkan kondisi sebenarnya.
Penilaian ini dapat positif dan negatif yang mana pengaruhnya sangat berarti
bagi seseorang. Berkaitan dengan dukungan sosial keluarga maka penilaian yang
sangat membantu adalah penilaian yang positif. (Setiadi : 2008)
7 Faktor yang Mempengaruhi dalam menjalankan Peran Pengasuhan
Ø Menurut Wong (2001)
a. Usia Orang Tua
Rentang usia tertentu
adalah baik untuk menjalankan peran pengasuhan apabila terlalu tua atau terlalu
muda memungkinkan tidak dapat menjalankan peran secara optimal karena
diperlukan kekuatan fisik dan psikososial.
b. Keterlibatan Ayah
Pada beberapa ayah tidak
terlibat secara langsung dalam perawatan anak. Padahal kasih sayang orang tua
yang utuh sangat diperlukan dalam pembentukan perilaku anak terutama anak
laki-laki
c. Pendidikan Orang Tua
Bagaimanapun pendidikan
dan pengalaman orang tua dalam perawatan anak akan mempengaruhi kesiapan mereka
menjalankan peran pengasuhan
d. Pengalaman Sebelumnya dalam Menagsuh
Anak
Orang tua yang telah
mempunyai pengalaman sebelumnya dalam merawat anak akan lebih siap menjalankan
peran pengasuhan dan lebih rileks serta mampu mengatasinya.
e. Stress Orang Tua
Stress yang dialami orang
tua akan mempengaruhi kemampuan orang tua dalam menjalankan peran terutama
dalam mengatasi masalah kesehatan anak.
f. Hubungan suami-istri
Hubungan suami-istri yang
kurang harmonis akan berdampak pada kemampuan orang tua dalam menjalankan
perannya merawat dan mengasuh anak. (Yupi Supartini : 2004)
8 Peran Orang Tua dalam Perawatan Gigi Anak.
Sebagai orang tua dapat
memberikan pengertian kepada si anak agar giginya mau di rawat melalui
pendekatan psikologis. Apabiula pendekatan psikologis telah berhasil dilakukan
maka perawatan dapat segera dilakukan.
a. pendekatan psikologis
Peran aktif orang tua
sangat dibutuhkan dalam perawatan gigi anak. Biasanya anak tidak peduli dengan
kondisi giginya. Hal ini menjadi tugas orang tua untuk mengajarkan pada si anak
tentang perlunya menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Dengan cara memberi
contoh dan membiasakan menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur dengan
cara mengajak anak menyikat gigi bersama-sama serta tidak menakut-nakuti dan
menjadikandokter gigi sebagai ancaman jika anak nakal.
b. perawatan gigi anak
Dengan cara melakukan
tindakan di bawa ke dokter gigi misal menambal atau merawat gigi susu yang
berlubang
c. mencegah kebiasaan buruk
Seharusnya orang tua
mengetahui kebiasaan buruk si anak dan mencegahnya sejak dini dan bekerja sama
dengan dokter sebelum kelainan gigi terjadi. (Rina J. Suryanegara : 2000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar