Senin, 03 September 2012

konsep dasar


Peran Orang Tua
1 Definisi
Pengertian keluarga akan berbeda-beda satu dengan yang lainnya, hal ini tergantung kepada orientasi dan cara pandang yang digunakan seseorang dalam mendefinisikan. Ada beberapa pengertian keluarga antara lain, adalah :
a.     Menurut Friedman (1998), Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
b.     Menurut Suyekti (1994), Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berkelainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.
c.      Menurut UU No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sejahtera, Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. (Suprajitno : 2004)

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa keluarga itu terjadi jikalau ada :
a.    Ikatan atau persekutuan (perkawinan / kesepakatan).
b.   Hubungan (darah / adopsi / kesepakatan).
c.    Tinggal bersama dalam satu atap (serumah).
d.   Ada peran masing-masing anggota keluarga.
e.    Ikatan emosional (Setiadi : 2008)

2 Stuktur Keluarga
Stuktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi keluarga di masyarakat. Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :
a.     Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b.     Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c.      Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d.     Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e.      Keluarga Kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri. (Setiadi : 2008)

3 Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (1998) fungsi keluarga dibagi menjadi 5, yaitu :
a.    Fungsi Afektif
Adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.
b.   Fungsi Sosialisasi
Adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
c.    Fungsi Reproduksi
Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan hidup.
d.   Fungsi Ekonomi
Adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e.    Fungsi Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan
Adalah fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. (Setiadi : 2008)

Menurut UU No. 10 tahun 1992 jo PP No. 21 tahun 1994 secara umum fungsi keluarga, adalah :
a.     Fungsi Keagamaan.
b.     Fungsi Budaya.
c.      Fungsi Cinta Kasih.
d.     Fungsi Perlindungan.
e.      Fungsi Reproduksi.
f.       Fungsi Sosialisasi.
g.     Fungsi Ekonomi.
h.     Fungsi Pelestarian Lingkungan. (Setiadi : 2008)

Menurut perubahan pola hidup agraris menjadi industrialisasi, fungsi keluarga dikembangkan menjadi :
a.     Fungsi Biologis
-         Untuk meneruskan keturunan
-         Memelihara dan membesarkan anak
-         Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
-         Memelihara dan merawat anggota keluarga

b.     Fungsi Psikologis
-         Memberikan kasih sayang dan rasa aman
-         Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
-         Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
-         Memberikan identitas keluarga

c.                        Fungsi Sosialisasi
-         Membina sosialisasi pada anak
-         Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
-         Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

d.     Fungsi Ekonomi
-         Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
-         Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
-         Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya

e.      Fungsi Pendidikan
-         Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
-         Mempersipakan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
-         Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya. (Setiadi : 2008)

4 Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan
Menurut Freeman (1981) membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus dilakukan, yaitu :
a.     Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka apabila menyadari adanya perubahan perlu segera dicatat kapan terjadinya, perubahan yang terjadi dan seberapa besar perubahannya.

b.     Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga maka segara melakukan tindakan yang tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan seyogyanya meminta bantuan orang lain dilingkungan sekitar keluarga.

c.      Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terelalu muda.
Perawatan ini dapat dilakukan di rumah apabila keluarga memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama atau kepelayanan kesehatan untuk memperoleh tindakan lanjutan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.

d.     Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya.

e.      Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada). (Setiadi : 2008) 


5        Peranan Keluarga
a.     Peran adalah sesuatu yang diharapkan secara normatif dari seorang dalam situasi sosial tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan. Peran keluarga adalah tingkah laku spesifikyang diharapkan oleh seseorang dalam konteks keluarga. Jadi peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. (Setiadi : 2008)

Orang tua merupakan orang yang lebih dituakan / orang yang dituakan. Namun di masyarakat pengertian orang tua adalah orang yang mengasuh dan membimbing anaknya dalam menjalani kehidupan sehari-hari yaitu ayah dan ibu. Orang tua memegang peranan penting dan berpengaruh dalam pendidikan serta kualitas hidup anak dikemudian hari. Orang tua merupakan bagian dari keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing, antara lain adalah :
a.     Ayah
Ayah sebagai pemimpin keluarga mempunyai peran sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung / pengayom, pemberi rasa aman bagi setiap anggota masyarakat kelompok sosial tertentu.
b.     Ibu
Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak, pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluaga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial tertentu.
c.      Anak
Anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental, sosial dan spiritual. (Setiadi : 2008)
 
6 Dukungan Sosial Keluarga
Ø Menurut Cohen dan Syme (1996) Dukungan sosial adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga seseorang akan tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mencintainya.

Ø Menurut Friedman (1998) Dukungan sosial keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial.


Ø Menurut Friedman (1998) jenis dukungan keluarga ada empat, yaitu :
a.    Dukungan Instrumental, yaitu keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit.
b.   Dukungan Informasional, yaitu keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disseminator (penyebar informasi).
c.    Dukungan penilaian (appraisal), yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah umpan balik, membimbing, dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai sumber dan validator identitas keluarga.
d.   Dukungan Emosional, yaitu keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguassan terhadap emosi. (Setiadi : 2008)

Ø Menurut House (Smet : 1994) setiap bentuk dukungan sosial keluarga mempunyai ciri-ciri antara lain :
a.    Informatif, yaitu bantuan informasi yang disediakan agar dapat digunakan oleh seseorang dalam menanggulangi persoalan-persoalan yang dihadapi, meliputi pemberian nasehat, pengarahan, ide-ide atau informasi lainnya yang dibutuhkan dan informasi ini dapat disampaikan kepada orang lain yang mungkin menghadapi persoalan yang sama atau hampir sama.

b.   Perhatian Emosional, setiap orang pasti membutuhkan bantuan afeksi dari orang lain, dukungan ini berupa dukungan simpatik dan empati, cinta, kepercayaan, dan penghargaan. Dengan demikian seseorang yang menghadapi persoalan merasa dirinya tidak menanggung beban sendiri tetapi masih ada orang lain yang memperhatikan, mau mendengar segala keluhannya, bersimpati dan berempati terhadap persoalan yang dihadapinya, bahkan mau membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.


c.    Bantuan Instrumental, bantuan bentuk ini bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitasnya berkaitan dengan persoalan-persoalan yang dihadapinya, atau menolong secara langsung kesulitan yang dihadapi, misalnya dengan menyediakan peralatan lengkap dan memadai bagi penderita, menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan dan lain-lain.

d.   Bantuan Penilaian, yaitu suatu bentuk penghargaan yang diberikan seseorang kepada pihak lain berdasarkan kondisi sebenarnya. Penilaian ini dapat positif dan negatif yang mana pengaruhnya sangat berarti bagi seseorang. Berkaitan dengan dukungan sosial keluarga maka penilaian yang sangat membantu adalah penilaian yang positif. (Setiadi : 2008)

7 Faktor yang Mempengaruhi dalam menjalankan Peran Pengasuhan
Ø Menurut Wong (2001)
a.    Usia Orang Tua
Rentang usia tertentu adalah baik untuk menjalankan peran pengasuhan apabila terlalu tua atau terlalu muda memungkinkan tidak dapat menjalankan peran secara optimal karena diperlukan kekuatan fisik dan psikososial.

b.   Keterlibatan Ayah
Pada beberapa ayah tidak terlibat secara langsung dalam perawatan anak. Padahal kasih sayang orang tua yang utuh sangat diperlukan dalam pembentukan perilaku anak terutama anak laki-laki

c.    Pendidikan Orang Tua
Bagaimanapun pendidikan dan pengalaman orang tua dalam perawatan anak akan mempengaruhi kesiapan mereka menjalankan peran pengasuhan

d.   Pengalaman Sebelumnya dalam Menagsuh Anak
Orang tua yang telah mempunyai pengalaman sebelumnya dalam merawat anak akan lebih siap menjalankan peran pengasuhan dan lebih rileks serta mampu mengatasinya.

e.    Stress Orang Tua
Stress yang dialami orang tua akan mempengaruhi kemampuan orang tua dalam menjalankan peran terutama dalam mengatasi masalah kesehatan anak.

f.     Hubungan suami-istri
Hubungan suami-istri yang kurang harmonis akan berdampak pada kemampuan orang tua dalam menjalankan perannya merawat dan mengasuh anak. (Yupi Supartini : 2004)

8 Peran Orang Tua dalam Perawatan Gigi Anak.
Sebagai orang tua dapat memberikan pengertian kepada si anak agar giginya mau di rawat melalui pendekatan psikologis. Apabiula pendekatan psikologis telah berhasil dilakukan maka perawatan dapat segera dilakukan.
a.     pendekatan psikologis
Peran aktif orang tua sangat dibutuhkan dalam perawatan gigi anak. Biasanya anak tidak peduli dengan kondisi giginya. Hal ini menjadi tugas orang tua untuk mengajarkan pada si anak tentang perlunya menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Dengan cara memberi contoh dan membiasakan menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur dengan cara mengajak anak menyikat gigi bersama-sama serta tidak menakut-nakuti dan menjadikandokter gigi sebagai ancaman jika anak nakal.  

b.      perawatan gigi anak
Dengan cara melakukan tindakan di bawa ke dokter gigi misal menambal atau merawat gigi susu yang berlubang

c.       mencegah kebiasaan buruk
Seharusnya orang tua mengetahui kebiasaan buruk si anak dan mencegahnya sejak dini dan bekerja sama dengan dokter sebelum kelainan gigi terjadi. (Rina J. Suryanegara : 2000)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar